Nama : Johannes Nababan
STT. Abdi Sabda
I.Tugas dan fungsi-fungsi dasar teologi
dokmatika[1]
Sebagai
penjelasan tentang iman,teologi tidak
dapat diperlukan sebagai ilmu pengetahuan yang netral melainkan hanya sebagai
usah yang ekstitensial dari orang yang bersangkutan.manusia tidak bisa
berbicara tentang allah tanpa terlebih dahulu merasa disapa olehNya.menerangkan
tentang allah hanya mungkin hanya seorang yang sebelumnya sudah berbicara
dengaNya.
Teologi
dokmatikabertugas mempertanggung jawabkan iman keristen secara ilmiah.pekerjan
teologi dokmatika merupakan pelayanan si pemikir pada iman (E.Berunner).ilmuan
dogmatika menjelaskan pekerjaannya sebagai anggota gereja demi penugasan dan
sebagai pelayanan terhadap gereja.dalam pengertian Kbarth melukiskan teologi
dokmatika sebagai pengujian diri gereja keristen secara ilmiahmengenai isi
pembicara anya yang khas baginya tentang allah.teologi memiliki mutu sebagai
ilmu pengetahuan berdasarkan argumentasi tiga rangkap
1. Teologi
memakai istilah –istilah yang terdefenisi secara jelas
2. Teologi
menyesuaikan diri dengan hukum-hukum logika formal
3. Teologi
mengikuti suatu metode yang terarah dan jelas
Oleh karena itu
tiga unsur rasionalitas teologi,disamping itu di zaman modern teologi semakin
berkembangkan dirinya sebagai ilmu pengetahuan yang kritis.teologi dokmatika
pada dasarnya mempunyai dua fungsi yakni fungsi yang refroduktif tradisional
dan produktif konstektual ,kedua fungsi tersebut saling melengkapi.ada dua penertian
teologi dokmatoka yang salah,
A. Bila
orang mengatakan mengerjakan dokmatika berarti menyajikan saja bahan –bahan
dari sejarah gereja dan sejarah dogma serta menyusunya secara aktual.
B. Mengerjakan
dokmatika diartikan sebagai mengulangi pertanyaan alkitab,dan menyusunya dengan
jelas menurt topik-topik yang jelas pemikiran dokmatika.
Dokmatika
bukanlah hal yang ditetapkan untuk selama-lamanya.dokmatika diberi boot yang
selalu istimewa, sebab dokmatika tidak hanya menerima suatu dokma dan suatu
menerangkanyamelainkan harus juga mengembangkanya secara keritis.dalam arti ini
dokmatika menampakkan suatu konsensus tentang isi pemberitaan atau kesadaran
iman gareja.
2.
Dokmatika dalam rangka bidang-bidang teologi lainnya
Dokmatika
bersama etika disebut sebagai teologi sistematika. Teologi sistematika
dimengerti sebagai bidang dasaryang diperlukan diantara disiplin historika dan
praktika.
Teologi Historis Teologi Sistematika Teologi Praktika
PL Dokmatika Homiletika
PB Etika Poimenika
Sejarah
Gereja Liturgika
Ilmu
pengetahuan dokmatika adalah sebagian dari bidang teologi sistematika.dokmatika
membahas apakah ajaran kristen itu,sedangkan etika menentukan apa yang berlaku
menurut ajaran krisren dari sudut perbuatan.sedangkan tugas teologi pratika
yang melayani kebutuhan jemaat dengan metode ilmiah dapat dibedakan atas
penjelasan.Aspek-aspek historika,sistematika dan pratika sering kali saling
mendukung baik dalam peroses penelitian maupun dalam peribadi para
teolog.dokmatik bekerja dengan persyaratan bahwa nats alkitab barulah dapat
menjadi injil, dengan kata lain nats Alkitab barulah menjadi firman allah
3.Beberapa
petunjuk tentang metode dogmatika
Ada
tiga langkah dasar yaitu
-menentukan masalah situasi sekarang
Untuk
mencapai suatu pernyataan dogmatis harus diperhatikan situasi kongkrit yang
berkaitan dengan pemikiran dan pembahasan dogmatis itu.tetapi tidak cukup bila dogmatika
hanya memandang gereja dan situasinya.kehidupan orang kristen dibentuk dimana
mereka sedang berada.oleh karena itu mereka harus bertindak sesuai dengan teman
sewaktu yang sadar seraya memperhatikan perkembangan masyarakat dan tendensi
penikiran didalamnya.
-mengerjakan masalah secara eksegentis
dan historis
Untuk
mendapat informasi eksegentis yang diperlukan perlu dibaca hasil tafsiran
alkitab yang sudah tersedia
-menentukan tanggapan yang bersifat
kontekstual
Pekerjaan
dogmatika sama dengn membuat khotbah.khotbah berarti kata-kata alkitab sehingga
situasi pendengar terangi melalui cahaya firman tuhan
4.Dogmatika
yang mengkontekstualisasikan
1.Kontekstualisasi
berarti bahwa perubahan dari tindakan manusia mencapai kesatuan dengan kata
pikiran dan refleksinyaatau lebih kongkrit gerej harus berusaha supaya
kehidupan gereja cukupterintegerasi dengan kehidupan luas di sekitarnya
2.kontekstualisasi bukan masalah wujud
luar kebudya
3. kontekstalisasi menghargai
kebudayaan dan sejarah setempat serta dinamika yang terdapat didalamnya.secara
keseluruhan peroses lahirnya dogma dalam gereja purba masih membutuhkan
penyelidikan yang luas.istilah dogma pada dasarnya suatu ketentuan
hukum(Luk2:1) atau ajaran pokok dibidang filsafat
I. Iman
Dalam peerjanjian Baru iman
menamaikan peranan yang senteral.Iman pada dasarnya dinamaikan kepercayaan dan
pengharapan,tetapi iman dapat juga berarti bahwa sesuatu yang dianggap benar
dan bahwa pengenalan tentangnya mengikat pemikiran.
1. Tentang hubungan antara iman dan pemikiran
keritis
2. .Iman dn pengakun
3. Pernyataan
dan agama-agama
II. Alkitb
Menurut pandangan teologi yang
baru,Alkitab tidak persis sama deengan firnan allah, akn tetapi alkitab
menyaksikan Firman Allah.firman allah tidak hanya digemakan didalam Alkitb
melainkan juga diluar alkitab.Arti firman Allah lebih luas dari pada isi
Alkitab.sesuai keteritunggalan Allah,Barth membedakn dengan tiga bentuk Firmn
Allah
A. Firman
Allah yang’’dinyatakan’’
B. Firman
Allah yan’’tertulis’’
C. Firman
Allah yang’’disksikan’’
III. Allah
Dalam Alkitb menurut pendefenisian diri
Allah dalam keluaran 3:14, Allah memperenalkan dirinya sebagai selalu akan ada,
a. Allah
adalah nama bagi semua yang’’menyangkut manusia secaa absolut’’.
b. Allah
adalah ’’keberadaan sendiri’’bukan sesuatu yang berada diatas atau disamping
atas keberadan hal-hal yang lain.
c. Allah
adalah ’’dasar paling dalam dari segala keberadaan’’
d.Allah
adalah ’’pendalaman’’hidup dan dunia
e. Allah
adalah’’kekuasaan keberadaab’’
IV. Penciptaan
Mnurut penciptaan,pada mulnya Allah
menciptakan’’ langit dan bumi’’(kej 1:1)dipakai sebagai tindakan Allah,penciptan
dan pemeliharaan dapat kita tentukan atas dasar kenyataan bahwa penciptaan
keluar dari ketidakadaan berbeda dengan pemeliharaan.
1. Penciptaan
yang langsung (creatio immediata)
2.
Penciptaan yang tidak
langsung (creatio mediata)
V. Manusia
Di didalam teradisi teologi humanum biasanya diartikan dengan
gagasan manusia sebagai gambaran Allah’’imago
Dei’’. Secara umum dapt kita simpulkan bahwa teologi dalm teradisinya telah
kita temukan perbedan antara manusia dengan binatang mellui konsep manusia
sebagai imagi Dai.manusia tidak boleh
dimengerti sebagai binatang yang berotak(animal rationale).
VI. Dosa
Dalam PL dosa dimengerti sebgai
ketidaktatan yang diungkapkan dengan istilah pemberontakan atau
pelanggaran.dalam PB dosa juga diartikan sebagai ketidaktaatan (Rm5:19) ketidak
taatan ini tidak hanya melanggar hak dan hukum Taurat Allah’’1Yoh 3:4’’tetapi
juga melawan Allah sendiri.
A. Dosa asli’’peccatum
originale’’ yang melekat pada manusia sejak
asalnya.
B. Dosa
perbuatan’’peccatum aktualia’’ yang tidak dibawa oleh
manusia sejak lahirnya,tetapi dilakukanya.
VII. Yesus Kristus
Dalam PL dapat disimpulkan dengan pernyatan
Allah melalui Kristus telah mengerjakan keselamatan bagi umat manusia.sedangkan
dalam PB lebih menekankan peranan keristus dari pada hakekatnya,lebih menonjol
perbuatan-Nya dari pada keberadaan-Nya.Pribadi dan karya Kristus dalam PB tidak
digambarkan secara terpisah, tetapi dilihad dari kesatuanya.Keselamatan menurut
Pbhanya didasarkan oleh salib dan kebangkitan keristus.salib dan kebangkitan
dihubungkan secara benr kalu keduanya saling memberi arti.
VIII. Anugerh
Anugerah yang pada hakekatnya tidak
harus dibalas.dengan kata lain dalam PL anugerah atau kasih karunia suatu
pemberian yang tidak harus dibalas dalam pemikiran paulus kata kasih karunia terdapat
dalam perlawanan dengan usaha manusia untuk memperoleh pahalanya sendiri.
IX. Firman dan Sakramen
Keselamatan disampaikan kepada
orang percaya melalui pemberitaan Firman,Baptisan dan Perjamuan Kudus.dalam hal
itu Firman dan sakramen dilihat dalam hubungan yang erat.Firman dianggap
mempunyai kekuatan nyata dan efektif.Firman sifatnya sakramental demikian pula sakeramen-sakeramen pada hakekatnya adalah
peristiwa Firman
No comments:
Post a Comment