Praktek
Okultisme Untuk Keinginan Berkuasa
Jangan di Copy bulat-bulat yah?
ini tulisan saya dan asli, sesekali cantumkan nama saya sebagai sumbernya..
heheheheheh
Jangan di Copy bulat-bulat yah?
ini tulisan saya dan asli, sesekali cantumkan nama saya sebagai sumbernya..
heheheheheh
I.
Pendahuluan
Pada
minggu lalu kita telah mempelajari yaitu praktek okultisme untuk mempertahankan
hidup dan pada pertemuan kali ini kita akan membahas yaitu praktek okultisme
untuk keinginan berkuasa, bagaimana caranya dan supaya apa okultisme itu dalam
hal ini akan kita pelajari praktek okultisme untuk keinginan berkuasa. Semoga sajian ini bermanfaat bagi kita dan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita. Tuhan Yesus Memberkati.
II.
Pembahasan
2.1.
Pengertian Berkuasa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa
Berkuasa berasal dari kata “ Kuasa”
yang artinya adalah kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu,
kekuasaan, wewenang, atas sesuatu untuk menentukan sesuatu. Jadi berkuasa
adalah mempunyai kuasa, kesanggupan,kewenangan, dan kekuatan atas sesuatu hal.[1]
2.2.Praktek Okultisme Untuk Keinginan Berkuasa
2.2.1. Bentuk- bentuk Praktek Yang Dipakai Untuk Keinginan
Berkuasa
Ada beberapa
bentuk-bentuk praktek okultisme yang sering digunakan di masyarakat yaitu:
1.
Meminta
kekebalan Tubuh
Kepada
mereka yang diberi dukun berbagai jenis jimat, yakni: benda-benda yang telah
diisi dengan kuasa atau tenaga superpower.
Menurut keyakinan pengguna jasa kekebalan ini mereka akan mendapatkan kekuatan
untuk tahan pukul, tahan tembak, tahan tikam, tahan guna-guna, tahan racun,
dll. Biasanya dipakaikan pada tubuh: ada yang dililitkan pada pinggang,
dimasukkan dalam ikat pinggang, bahkan ditanam pada daging tubuh manusia,
seperti susuk, dll.[2]
2.
Santet
Santet
atau guna-guna (Jawa: tenung,teluh[3])
adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dengan menggunakan ilmu
hitam. Istilah santet kadang-kadang juga dipakai untuk menyebut praktek
memasukkan benda-benda asing ke perut korban, ini merupakan salah satu jenis
sihir.[4]
Santet adalah salahsatu manifestasi dari kuasa kegelapan, iblis yang disebut
dengan okultisme. Santet adalah ilmu untuk membunuh, menghancurkan, dan
membinasakan manusia.[5]
Dengan kata lain santet adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari
jarak jauh dengan menggunakan ilmu hitam. Santet sering dilakukan orang yang
mempunyai dendam kepada orang lain atau dengan kata lain santet adalah suatu
usaha atau perbuatan mempengaruhio atau mengganggu orang lain dengan tujuan
tidak baik, dengan menggunakan benda nyata atau kekuatan yang tidak kelihatan.
Santet biasanya ditujukan untuk mencelakakan orang lain yakni untuk membuat
orang lain menderita, sakit, bahkan meninggal dunia.[6]
3.
Jimat dan
perhiasan
Jimat
dan perhiasan yang disebut dengan amulet biasa
dipakai dalam okultisme. Amulet berasal
dari bahasa latin yang artinya pertahanan. Ngakal
adalah jimat atau benda perhiasan yang digunakan untuk menangkal kuasa si
jahat. Jimat dapat berupa benda apa saja seperti kulit, taring, tulang
binatang, mata uang, batu akik, tapal kuda, rambut, ikat pinggang, bunga.
Benda-benda tersebut harus diberi mantra oleh dukun yang diyakini mempunyai
kekuatan atau pengaruh gaib bagi sipemilik. Sering dikatakan bahwa tujuan
memakai jimat adalah mengusir roh-roh jahat, melindungi pemakainya dari
serangan lawan, mengendalikan atau menaklukkan pikiran orang lain, menarik bagi
lawan jenis atau memudahkan dapat jodoh, menjaga kedudukan, menutupi
kejahatanya supaya tidak diketahui atasan atau aparat keamanan.[7]
4.
Pemanis
Pemanis ini
digunakan oleh seseorang untuk membutuhkan simpatik orang lain. Pada umumnya
pemanuis ini digunakan untuk pemikat hati lawan jenis. Mereka yang memiliki
pemanis sangat mudah merayu dan menaklukkan seseorang lawan jenisnya. Namun ada
akibatnya yang fatal, bahwa kesimpatikan tadi sebnarnya tidak murni atau
terpaksa.
5.
Pelet
Pelet
atau guna-guna adalah salah satu bentuk sihir/tenung. Kamus mendefinisikan memelet sebagai “mempengaruhi dengan
atau seolah-olah dengan guna-guna dan jampi-jampi”.[8]
6.
Ilmu hitam
Ilmu
hitam adalah ilmu gelap untuk menyusahkan, melukai, merusak, menggilakan, dan
mematikan orang lain. Ilmu hitam tujuanya jahat.[9]
7.
Pitonggam
Pitonggam
ini biasanya digunakan oleh mereka yang ingin memiliki kuasa. Jika ia
berbicara, orang yang mendengarnya kelihatan mendengar
dengan tekun. Apa yang diucapkan dan diperintahkanya selalu dilakukan bawahanya
dengan membeo.[10]
2.2.2. Hasil wawancara
terhadap Praktek Okultisme dalam Hal Keinginan Berkuasa
1.
Rendi Simanjuntak[11]
Rendi lahir pada tanggal 27 Oktober 1992 di Jl. Binjai
Desa Namukur Deli Serdang, anak ke-5
dari 5 bersaudara, gereja di HKBP. Sejak remaja usia 14 tahun dia sering di
ajak oleh temannya ke Paranormal, awalnya dia takut dan tidak mau karena,
tempatnya begitu seram. Tapi karena desakan dari temannya kemudian dia mau
masuk berjumpa dengan Paranormal tersebut. Awalnya dia hanya menemani saja,
tetapi akibat dari cerita temannya yang selalu berhasil menaklukan wanita Rendi
merasa tertarik untuk mencobanya, sehingga suatu hari Rendi mengajak temannya
yang sudah terlebih dahulu menggunakan pemanis, suapaya Rendi juga mendapatkan
hal yang sama. Kemudian pada bulan Mei tahun 2006, Rendi memakai pemanis untuk
menambah pesona dirinya. Pada awalnya Rendi merasa tidak nyaman, karena dia
selalu merasa ada yang mengikutinya, sehingga dia sempat meninggalkan cincin
yang diberikan oleh Paranormal tersebut. Semenjak itu Rendi tidak pernah lagi
memakainya selama hampir 2 bulan. Kemudian Rendi memiliki ketertarikan kepada
seorang wanita, dan wanita itu sungguh sangat mengabaikan Rendi, karena hal ini
Rendi kembali memiliki niat untuk memggunakan pemanis yang sebelumnya telah dia
lepas, dengan tujuan coba-coba dan yang pasti untuk menaklukkan wanita yang di
sukainya itu. Pada saat dia memakai kembali, sesuatu yang mengikuti itu dia
rasakan kembali dan dimulai mengacuhkan itu karena opsesinya yang begitu besar
untuk dapat menaklukkan perempuan yang dikaguminya itu. Dan hal itu langsung
berhasil, sehingga membuat menjadi ketagihan dan semakin percaya diri. Ada
beberapa cara yang digunakan oleh Rendi supaya dia disukai oleh wanita yang dia
sukai, yang walaupun wanita itu sama sekali tidak menyukainya bahkan ada yang
membencinya :
1. Cincinnya digosok-gosok selama 2 kali, dan itu dilakukan
dengan menggosok satu arah yaitu kedepan.
2. Ada mantra atau ucapan yang harus dia sebutkan sembari
menggosok cincin tersebut.
3. Setelah itu dia mengedipkan mata 2 kali.
Sampai pada tahun 2012, pengakuan dari Rendi sudah 10
orang wanita yang menjadi korbannya, perlakuan yang paling fatal yang dia
lakukan ke 10 orang wanita itu adalah menidurinya dan memanfaatkan hartanya.
Dan pada tahun 2012 juga dia mengalami perubahan, tepatnya pada bulan
september. Awalnya dia diajak oleh tantenya untuk menemani tantenya mengikuti
ibadah KKR di jl. Binjai km 12, sesamcpainya di
lokasi Rendi menjadi gelisah sehingga dia mengalami kesurupan. Pada saat itu
tantenya tidak didekatnya, karena Rendi sedikit menjauh dari keramian. Lalu Tim
Doa yang ada di lokasi yang melihat Rendi mengalami manifestasi langsung
membawanya ke suatu ruangan yang telah disediakan dan disana Rendi didoakan dan
Rendi mengalami keadaan kesurupan yang luar biasa. Mulai dari kejadian itu
cincin dan mantra Rendi yang disimpan di dompet di pegang oleh Tim Doa tersebut
dan dari situ Rendi mulai terbebas dari ikatan kuasa gelap. Semenjak itu juga
dia tidak lagi tahu dimana keberadaan cincin dan mantra tersebut. Sekarang dia
bekerja sebagai supir lintas Medan Sidikalang. Wawancara dilakukan pada tanggal
17 Oktober 2015 hari Sabtu, pukul 20.00-22.00 (WIB) di Padang Bulan.
2.
Romlan Siburiuan[12]
Romlan Siburian adalah seorang guru SD dan dia tinggal di
daerah Belawan. Romlan anak ke 3 dari 6 bersaudara. Latarbelakang keluarganya
adalah orang-orang yang memilki hubungan dengan okultisme. Sejak kecil dia
sudah sering dibawa oleh orangtuanya ke dukun, walaupun hanya sekedar meminta
obat untuk menyembuhkan penyakit. Keluarganya sangat percya kepada okultisme
dan mitos-mitos. Walaupun sejak kecil dia sudah sering dibawa ke dukun, sampai
Romlan dewasa dia belum pernah meminta sesuatu kepada dukun itu, salin dari
yang dilakukan oleh keluarganya selama ini. Setelah menyelesaikan pendidikannya,
singkat cerita Romlan akhirnya menjadi seorang guru, Selama 5 tahun menjadi
guru, akhirnya dia berkeinginan menjadi kepala sekolah karena tergiur akan
jabatan dan gaji yang besar. Namun keinginannya itu tidak bisa berjalan dengan
baik, karena banyak saingan yang lebih hebat dan lebih mampu dari Romlan.
Akhirnya dia mengambil keputusan untuk meminta pertolongan dari seorang dukun
yang selama ini telah dikenalnya dan juga mengenalnya. Dukun itu memberi apa
yang diminta oleh Romlan tersebut, dia memberikan kalung yang telah diisi oleh
roh-roh yang akan menolong dia. Selain itu kalung itu juga berkhasiat untuk
menambah kewibawaan seseorang dan rasa hormat orang lain akan bertambah kepada
orang yang memakai kalung tersebut. Dukun itu juga memberi syarat kepada Romlan
bahwa kalung itu harus dimandikan setiap bulan dengan darah ayam jantan yang
masih muda. Akhirnya Romlan berhasil menjadi kepala sekolah dan juga rasa
hormat orang-orang semakin bertambah kepada dia. Suatu hari Romlan jatuh sakit,
dan dibawa kerumah sakit. Diaknosa dokter Romlan menderita penyakit
pembengkakan hati dan hal itu membuat Romlan sangat sedih dan takut akan
kematian. Lalu istrinya bercerita kepada seorang pendeta mengenai apa yang
telah dialami oleh suaminya. Pendeta itu pun datang dan mendoakan Romlan yang
sedang sakit, pada saat didoakan terjadi reaksi penolakan dari tubuh Romlan
yang telah terikat oleh okultisme, dan pendeta itu bertanya kepada Romlan
apakah sebelumnya dia pernah terikat okultisme atau meminta sesuatu kepada
dukun. Akhirnya Romlan mengakui apa yang telah dilakukannya selama ini, dan
pendeta itu menyarankan supaya diadakan pelepasan dan akhirnya Romlan
dilepaskan dari ikatan okultisme dan kalung yang dimilikinya pun dibakar.
Semenjak itu Romlan bertobat dan tidak lagi terikat dengan okultisme. Wawancara
ini dilakukan pada hari Senin tanggal 19 Oktober di Belawan.
III.
Refleksi
Teologis
Yang menjadi refleksi
dari pemaparan di atas adalah terambil dari Efesus 6:10-12 yang mengatakan
“Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan Kuasa-Nya.
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan
melawan tipu muslihat Iblis, karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan
daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa,
melawan penghulu-penghulu dunia yang gelab ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Jadi kita sebagai alat untuk memberitakan injil hendaklah kita selalu
mengandalkan kekuatan dari Tuhan dalam segala hal.
IV.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa,
prkatek okultisme itu ada karena keinginan manusia yang tidak pernah puas
dengan keberdaanya dan karena egonya untuk berkuasa atas sesuatu hal yang
diinginkannya. Namun apa yang diperbuatnya ternyata tidak sesuai dengan
kehendak Allah sehingga membuat manusia pada akhirnya mengalami kesulitan
akibat dari perbuatan okultisme nya tersebut.
V.
Daftar Pustaka
....,KBBI Edisi Ketiga, Jakarta :Balai Pustaka,2007
Hawkins.
Craig S, Seluk Beluk Sihir, Yogyakarta: Andi, 2004
Pasaribu .Rudolf.
H, Okultisme Di kalangan Masyrakat Batak, : PT. Atalya Rileni Sudeco, 2003
poerwadarminta .W.J.S,
kamus besar bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1989),920, 932
Saksono Gatut, Para Normal,
Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama,
2007
Susanna Takaliuang& Pondsius,
Antara Kuasa Gelap & Kuasa Terang, Jawa Timur: YPPII, 2000
Tony Daud, Dunia Santet, Jakarta:
Betlehem, 2009
Yudho Bambang, How To Overcome
Occultism, Yogyakarta: Andi, 2006
Sumber lain:
Hasil Wawancara, Rendi Simanjuntak, pada Sabtu 17 Oktober 2015 pukul
20.00-22.00 WIB
Hasil Wawancara, Romlan Siburian, pada Senin 19 Okrober 2015 pukul
04.00.18.00. WIB
[2]Rudolf H. Pasaribu, Okultisme Di kalangan Masyrakat
Batak,(Jakarta: BPK-GM,2008),75
[3]Teluh
adalah ilmu
hitam untuk merugikan orang lain dan tenung
adalah ilmu hitam yang mencelakakan orang lain. Bnd W.J.S.poerwadarminta, kamus besar bahasa Indonesia,(Jakarta:
Balai Pustaka,1989),920, 932
[4] Gatut Saksono, Para Normal, (Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2007), 66
[5] Daud Tony, Dunia Santet, (Jakarta: Betlehem, 2009), 2
[6] Gatut Saksono, Para Normal, 118
[7]Bambang Yudho, How To Overcome Occultism, (Yogyakarta:
Andi, 2006), 12-13
[8] Craig S.Hawkins, Seluk Beluk Sihir, (Yogyakarta: Andi,
2004), 118
[9] Pondsius & Susanna
Takaliuang, Antara Kuasa Gelap &
Kuasa Terang, (Jawa Timur: YPPII, 2000), 222
[10] Rudolf. H. Pasaribu, Okultisme Dikalangan Masyarakat Batak, (Jakarta:
PT. Atalya Rileni Sudeco, 2003), 77
[11]
Hasil Wawancara, Rendi Simanjuntak,
pada Sabtu 17 Oktober 2015 pukul 20.00-22.00 Wib
No comments:
Post a Comment