Sunday, March 26, 2017

Praktek Okultisme Untuk Keinginan Berkuasa



Nama              : Johannes Nababan
M.Kuliah        : Okultisme
Praktek Okultisme Untuk Keinginan Berkuasa
I.                   Pendahuluan
Pada minggu lalu kita telah mempelajari yaitu praktek okultisme untuk mempertahankan hidup dan pada pertemuan kali ini kita akan membahas yaitu praktek okultisme untuk keinginan berkuasa, bagaimana caranya dan supaya apa okultisme itu dalam hal ini akan kita pelajari praktek okultisme untuk keinginan berkuasa. Semoga sajian ini bermanfaat bagi kita dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita. Tuhan Yesus Memberkati.
II.                Pembahasan
2.1. Pengertian Berkuasa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa Berkuasa berasal dari kata “ Kuasa” yang artinya adalah kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan, wewenang, atas sesuatu untuk menentukan sesuatu. Jadi berkuasa adalah mempunyai kuasa, kesanggupan,kewenangan, dan kekuatan atas sesuatu hal.[1]
2.2.Praktek Okultisme Untuk Keinginan Berkuasa
2.2.1.                Bentuk- bentuk Praktek Yang Dipakai Untuk Keinginan Berkuasa
Ada beberapa bentuk-bentuk praktek okultisme yang sering digunakan di masyarakat yaitu:
1.      Meminta kekebalan Tubuh
Kepada mereka yang diberi dukun berbagai jenis jimat, yakni: benda-benda yang telah diisi dengan kuasa atau tenaga superpower. Menurut keyakinan pengguna jasa kekebalan ini mereka akan mendapatkan kekuatan untuk tahan pukul, tahan tembak, tahan tikam, tahan guna-guna, tahan racun, dll. Biasanya dipakaikan pada tubuh: ada yang dililitkan pada pinggang, dimasukkan dalam ikat pinggang, bahkan ditanam pada daging tubuh manusia, seperti susuk, dll.[2]
2.      Santet
Santet atau guna-guna (Jawa: tenung,teluh[3]) adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dengan menggunakan ilmu hitam. Istilah santet kadang-kadang juga dipakai untuk menyebut praktek memasukkan benda-benda asing ke perut korban, ini merupakan salah satu jenis sihir.[4] Santet adalah salahsatu manifestasi dari kuasa kegelapan, iblis yang disebut dengan okultisme. Santet adalah ilmu untuk membunuh, menghancurkan, dan membinasakan manusia.[5] Dengan kata lain santet adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh dengan menggunakan ilmu hitam. Santet sering dilakukan orang yang mempunyai dendam kepada orang lain atau dengan kata lain santet adalah suatu usaha atau perbuatan mempengaruhio atau mengganggu orang lain dengan tujuan tidak baik, dengan menggunakan benda nyata atau kekuatan yang tidak kelihatan. Santet biasanya ditujukan untuk mencelakakan orang lain yakni untuk membuat orang lain menderita, sakit, bahkan meninggal dunia.[6]
  1. Jimat dan perhiasan
Jimat dan perhiasan yang disebut dengan amulet biasa dipakai dalam okultisme. Amulet berasal dari bahasa latin yang artinya pertahanan. Ngakal adalah jimat atau benda perhiasan yang digunakan untuk menangkal kuasa si jahat. Jimat dapat berupa benda apa saja seperti kulit, taring, tulang binatang, mata uang, batu akik, tapal kuda, rambut, ikat pinggang, bunga. Benda-benda tersebut harus diberi mantra oleh dukun yang diyakini mempunyai kekuatan atau pengaruh gaib bagi sipemilik. Sering dikatakan bahwa tujuan memakai jimat adalah mengusir roh-roh jahat, melindungi pemakainya dari serangan lawan, mengendalikan atau menaklukkan pikiran orang lain, menarik bagi lawan jenis atau memudahkan dapat jodoh, menjaga kedudukan, menutupi kejahatanya supaya tidak diketahui atasan atau aparat keamanan.[7]

4.      Pemanis
Pemanis ini digunakan oleh seseorang untuk membutuhkan simpatik orang lain. Pada umumnya pemanuis ini digunakan untuk pemikat hati lawan jenis. Mereka yang memiliki pemanis sangat mudah merayu dan menaklukkan seseorang lawan jenisnya. Namun ada akibatnya yang fatal, bahwa kesimpatikan tadi sebnarnya tidak murni atau terpaksa.
5.      Pelet
Pelet atau guna-guna adalah salah satu bentuk sihir/tenung. Kamus mendefinisikan memelet sebagai “mempengaruhi dengan atau seolah-olah dengan guna-guna dan jampi-jampi”.[8]
6.      Ilmu hitam
Ilmu hitam adalah ilmu gelap untuk menyusahkan, melukai, merusak, menggilakan, dan mematikan orang lain. Ilmu hitam tujuanya jahat.[9]
  1. Pitonggam
Pitonggam ini biasanya digunakan oleh mereka yang ingin memiliki kuasa. Jika ia berbicara, orang yang mendengarnya kelihatan mendengar dengan tekun. Apa yang diucapkan dan diperintahkanya selalu dilakukan bawahanya dengan membeo.[10]
2.2.2.                Hasil wawancara terhadap Praktek Okultisme dalam Hal Keinginan Berkuasa
1.      Rendi Simanjuntak[11]
Rendi lahir pada tanggal 27 Oktober 1992 di Jl. Binjai Desa Namukur Deli  Serdang, anak ke-5 dari 5 bersaudara, gereja di HKBP. Sejak remaja usia 14 tahun dia sering di ajak oleh temannya ke Paranormal, awalnya dia takut dan tidak mau karena, tempatnya begitu seram. Tapi karena desakan dari temannya kemudian dia mau masuk berjumpa dengan Paranormal tersebut. Awalnya dia hanya menemani saja, tetapi akibat dari cerita temannya yang selalu berhasil menaklukan wanita Rendi merasa tertarik untuk mencobanya, sehingga suatu hari Rendi mengajak temannya yang sudah terlebih dahulu menggunakan pemanis, suapaya Rendi juga mendapatkan hal yang sama. Kemudian pada bulan Mei tahun 2006, Rendi memakai pemanis untuk menambah pesona dirinya. Pada awalnya Rendi merasa tidak nyaman, karena dia selalu merasa ada yang mengikutinya, sehingga dia sempat meninggalkan cincin yang diberikan oleh Paranormal tersebut. Semenjak itu Rendi tidak pernah lagi memakainya selama hampir 2 bulan. Kemudian Rendi memiliki ketertarikan kepada seorang wanita, dan wanita itu sungguh sangat mengabaikan Rendi, karena hal ini Rendi kembali memiliki niat untuk memggunakan pemanis yang sebelumnya telah dia lepas, dengan tujuan coba-coba dan yang pasti untuk menaklukkan wanita yang di sukainya itu. Pada saat dia memakai kembali, sesuatu yang mengikuti itu dia rasakan kembali dan dimulai mengacuhkan itu karena opsesinya yang begitu besar untuk dapat menaklukkan perempuan yang dikaguminya itu. Dan hal itu langsung berhasil, sehingga membuat menjadi ketagihan dan semakin percaya diri. Ada beberapa cara yang digunakan oleh Rendi supaya dia disukai oleh wanita yang dia sukai, yang walaupun wanita itu sama sekali tidak menyukainya bahkan ada yang membencinya :
1.      Cincinnya digosok-gosok selama 2 kali, dan itu dilakukan dengan menggosok satu arah yaitu kedepan.
2.      Ada mantra atau ucapan yang harus dia sebutkan sembari menggosok cincin tersebut.
3.      Setelah itu dia mengedipkan mata 2 kali.
Sampai pada tahun 2012, pengakuan dari Rendi sudah 10 orang wanita yang menjadi korbannya, perlakuan yang paling fatal yang dia lakukan ke 10 orang wanita itu adalah menidurinya dan memanfaatkan hartanya. Dan pada tahun 2012 juga dia mengalami perubahan, tepatnya pada bulan september. Awalnya dia diajak oleh tantenya untuk menemani tantenya mengikuti ibadah KKR di jl. Binjai km 12, sesamcpainya di lokasi Rendi menjadi gelisah sehingga dia mengalami kesurupan. Pada saat itu tantenya tidak didekatnya, karena Rendi sedikit menjauh dari keramian. Lalu Tim Doa yang ada di lokasi yang melihat Rendi mengalami manifestasi langsung membawanya ke suatu ruangan yang telah disediakan dan disana Rendi didoakan dan Rendi mengalami keadaan kesurupan yang luar biasa. Mulai dari kejadian itu cincin dan mantra Rendi yang disimpan di dompet di pegang oleh Tim Doa tersebut dan dari situ Rendi mulai terbebas dari ikatan kuasa gelap. Semenjak itu juga dia tidak lagi tahu dimana keberadaan cincin dan mantra tersebut. Sekarang dia bekerja sebagai supir lintas Medan Sidikalang. Wawancara dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2015 hari Sabtu, pukul 20.00-22.00 (WIB) di Padang Bulan.
2.      Romlan Siburiuan[12]
Romlan Siburian adalah seorang guru SD dan dia tinggal di daerah Belawan. Romlan anak ke 3 dari 6 bersaudara. Latarbelakang keluarganya adalah orang-orang yang memilki hubungan dengan okultisme. Sejak kecil dia sudah sering dibawa oleh orangtuanya ke dukun, walaupun hanya sekedar meminta obat untuk menyembuhkan penyakit. Keluarganya sangat percya kepada okultisme dan mitos-mitos. Walaupun sejak kecil dia sudah sering dibawa ke dukun, sampai Romlan dewasa dia belum pernah meminta sesuatu kepada dukun itu, salin dari yang dilakukan oleh keluarganya selama ini. Setelah menyelesaikan pendidikannya, singkat cerita Romlan akhirnya menjadi seorang guru, Selama 5 tahun menjadi guru, akhirnya dia berkeinginan menjadi kepala sekolah karena tergiur akan jabatan dan gaji yang besar. Namun keinginannya itu tidak bisa berjalan dengan baik, karena banyak saingan yang lebih hebat dan lebih mampu dari Romlan. Akhirnya dia mengambil keputusan untuk meminta pertolongan dari seorang dukun yang selama ini telah dikenalnya dan juga mengenalnya. Dukun itu memberi apa yang diminta oleh Romlan tersebut, dia memberikan kalung yang telah diisi oleh roh-roh yang akan menolong dia. Selain itu kalung itu juga berkhasiat untuk menambah kewibawaan seseorang dan rasa hormat orang lain akan bertambah kepada orang yang memakai kalung tersebut. Dukun itu juga memberi syarat kepada Romlan bahwa kalung itu harus dimandikan setiap bulan dengan darah ayam jantan yang masih muda. Akhirnya Romlan berhasil menjadi kepala sekolah dan juga rasa hormat orang-orang semakin bertambah kepada dia. Suatu hari Romlan jatuh sakit, dan dibawa kerumah sakit. Diaknosa dokter Romlan menderita penyakit pembengkakan hati dan hal itu membuat Romlan sangat sedih dan takut akan kematian. Lalu istrinya bercerita kepada seorang pendeta mengenai apa yang telah dialami oleh suaminya. Pendeta itu pun datang dan mendoakan Romlan yang sedang sakit, pada saat didoakan terjadi reaksi penolakan dari tubuh Romlan yang telah terikat oleh okultisme, dan pendeta itu bertanya kepada Romlan apakah sebelumnya dia pernah terikat okultisme atau meminta sesuatu kepada dukun. Akhirnya Romlan mengakui apa yang telah dilakukannya selama ini, dan pendeta itu menyarankan supaya diadakan pelepasan dan akhirnya Romlan dilepaskan dari ikatan okultisme dan kalung yang dimilikinya pun dibakar. Semenjak itu Romlan bertobat dan tidak lagi terikat dengan okultisme. Wawancara ini dilakukan pada hari Senin tanggal 19 Oktober di Belawan.

III.             Refleksi Teologis
Yang menjadi  refleksi dari pemaparan di atas adalah terambil dari Efesus 6:10-12 yang mengatakan “Akhirnya hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan Kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis, karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelab ini, melawan roh-roh jahat di udara. Jadi kita sebagai alat untuk memberitakan injil hendaklah kita selalu mengandalkan kekuatan dari Tuhan dalam segala hal.
IV.              Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa, prkatek okultisme itu ada karena keinginan manusia yang tidak pernah puas dengan keberdaanya dan karena egonya untuk berkuasa atas sesuatu hal yang diinginkannya. Namun apa yang diperbuatnya ternyata tidak sesuai dengan kehendak Allah sehingga membuat manusia pada akhirnya mengalami kesulitan akibat dari perbuatan okultisme nya tersebut.
V.                Daftar Pustaka
Hawkins, Craig S., Seluk Beluk Sihir, Yogyakarta: Andi, 2004
Pasaribu, Rudolf. H., Okultisme Di kalangan Masyrakat Batak, Jakarta: PT. Atalya Rileni Sudeco, 2003
Saksono, Gatut, Para Normal, Yogyakarta: Yayasan  Pustaka Nusatama, 2007
Susanna, Takaliuang & Pondsius, Antara Kuasa Gelap & Kuasa Terang, Jawa Timur: YPPII, 2000
Tim Redaksi, KBBI Edisi Ketiga, Jakarta : Balai Pustaka,2007
Tony, Daud, Dunia Santet, Jakarta: Betlehem, 2009
Yudho, Bambang, How To Overcome Occultism, Yogyakarta: Andi, 2006 

Sumber Wawancara:
Hasil Wawancara, Rendi Simanjuntak, pada Sabtu 17 Oktober 2015 pukul 20.00-22.00 WIB
Hasil Wawancara, Romlan Siburian, pada Senin 19 Okrober 2015 pukul 16.00.18.00. WIB



[1] Tim Redaksi, KBBI Edisi Ketiga, (Jakarta :Balai Pustaka,2007), 6
[2]Rudolf H. Pasaribu, Okultisme Di kalangan Masyrakat Batak,(Jakarta: BPK-GM,2008),75
[3]Teluh adalah ilmu hitam untuk merugikan orang lain dan tenung adalah ilmu hitam yang mencelakakan orang lain. Bnd W.J.S.poerwadarminta, kamus besar bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1989),920, 932
[4] Gatut Saksono, Para Normal, (Yogyakarta: Yayasan : Pustaka Nusatama, 2007), 66
[5] Daud Tony, Dunia Santet, (Jakarta: Betlehem, 2009), 2
[6] Gatut Saksono, Para Normal, 118
[7]Bambang Yudho, How To Overcome Occultism, (Yogyakarta: Andi, 2006), 12-13
[8] Craig S.Hawkins, Seluk Beluk Sihir, (Yogyakarta: Andi, 2004), 118
[9] Pondsius & Susanna Takaliuang, Antara Kuasa Gelap & Kuasa Terang, (Jawa Timur: YPPII, 2000), 222
[10] Rudolf. H. Pasaribu, Okultisme Dikalangan Masyarakat Batak, (Jakarta: PT. Atalya Rileni Sudeco, 2003), 77
[11] Hasil Wawancara, Rendi Simanjuntak, pada Sabtu 17 Oktober 2015 pukul 20.00-22.00 Wib
[12] Hasil Wawancara, Romlan Siburian, pada Senin 19 Okrober 2015, pukul 16:00-18:00

1 comment:

Khotbah semptember 2020

 Minggu, 6 September 2020, 13-Set Trinitatis Tema : Manusia Tidak Untuk Diperjual-belikan Ev : Matius 27: 1-10 Pengantar Era globalisasi...