Thursday, March 23, 2017

Manfaat Mengajar Filsafat



Nama              : Johannes Nababan
Mata Kuliah  : Pengantar Filsafat
Manfaat Mengajar Filsafat
I.                   Pedahuluan
Sesuatu hal yang ideal atau sempurna dan memiliki makna yang tinggi adalah berasal dari pemikiran yang mendalam dan membutuhkan proses dalam pelaksanaannya. Filsafat merupakan suatu cara berpikir yang akan membawa kita kepada pandangan yang luas dan akan memberikan maanfaat bagi kehidupan kita. Unutk itu dalam sajian ini kami para penyaji akan memaparkan bagaimana manfaat mengejar filsafat itu, semoga sajian ini bermanfaat bagi kita semua. Tuhan Yesus Memberkati.
II.                Pembahasan
2.1.Pengertian Filsafat
Filsafat menurut KBBI adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal dan budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya, atau juga dapat diartikan sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan.[1] Fisafat dalam bahasa inggris yaitu Philosipy, filsafat dapat dijabarkan dari bahasa Yunani: Philosopia yang terdiri dari dua kata philos (cinta) dan sophos (hikmat kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan). Jadi filsafat itu berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).[2] Menurut Aristoteles filsafat dimulai dengan suatu “Tahuma” (rasa kagum) yang timbul dari suatu “Aporia” yaitu kesulitan yang dialami dalam percakapan-percakapan yang saling kontradiski, filsafat mendidik manusia untuk mendekati masalah-masalah dasar yang dihadapinya secara terbuka, mendalam, sistematis, kritis dan tidak berdasarkan opriori atau prangsangka : tidak secara dogamatis atau ideologis, mealinkan secara rasional dan argumentatif.[3] Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu bidang tertentu dari realitas yang tertentu saja, filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentanng seluruh kenyataan yang ada.
2.2.Pentingnya Mengajarkan Filsafat
Filsafat tidak bermaksud menjawab semua pertanyaan mendalam manusia dan tidak bermaksud menentukan bagaimana manusia harus hidup. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa studi filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani pertanyaan-pertanyaan mendasar manusia. Artinya, filsafat menawarkan metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia tentang hakekat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang tanggungjawab dan keadilan, oleh karena itu maka pentinglah mengajar filsafat.[4]
2.3.Manfaaat Mengajar Filsafat[5]
1.    Dengan berfilsafat kita lebih menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun diri sendiri.
2.    Pelajaran filsafat mengajar dan melatih kita memandang dengan luas, jadi menyembuhkan diri kepicikan dari “Aku-isme dan Aku sentrisme”.
3.    Dari pelajaran filsafat kita diharapakan menjadi orang yang dapat berpikir sendiri.
4.    Memberikan dasar-dasar pengetahuan kita memberikan pandangan yang synstesis pula sehingga seluruh pengetahuan kita merupakan kesatuan.
5.    Hidup kita dipimpin oleh pengetahuan kita. Sebab itu mengetahui kebenaran-kebenaran yang terdasar berarti mengetahui dasar-dsar hidup kita sendiri. Hal ini akan nampak betul terutama dalam Etika.
6.    Khususnya bagi seorang pendidik. Filsafat mempunyai kepentingan istimewa kerena filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang mengenai manusia seperti misalnya : ilmu mendidik, sosiologi, ilmu jiwa dan sebagainya.
7.    Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
8.    Filsafat membantu kita mengerti tentang dunia kita, karena filsafat mengajarkan pada kita bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
9.    Filsafat memberi bekal kepada kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang bisa mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga memberikan kita cara-cara berpikir baru dan yang kebih kreatif dalam menghadapi masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan dengan cara lain. Kemampuan berpikir secara jernih, nalar secara logis dan mengajukan dan nilai-nilai argumen menolak asumsi yang diterima begitu saja dan pencarian akan prinsif-prinsif pemikiran dan tindakan yang koheren semua ini merupakan hasil dari berlajar filsafat.
10.    Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
11.    Sebagai alat mencara kebenaran dari segala fenomena yang ada.
12.    Filsafat memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
13.    Filsafat memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan agama dalam usaha pemenuhan kebutuhan.
14.    Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi,politik,hukum dan sebaginya.
2.4.Tantangan Mengajar Filsafat[6]
1.      Filsafat selalu mempersoalkan atau berambisi untuk menggarap proyek “transendental”, yaitu impiannya menemukan “syarat-syarat terdasar”. Ambisi inilah yang menyebabkan filsafat selalu terperangkap dalam paradoks dirinya sendiri, sehingga filsafat sulit untuk sungguh-sungguh bersifat argumentatif.
2.      Bahasa menjadi salah satu hal yang juga menjadi tantangan dalam mengajar filsafat, karena sulit membangun kosakata yang logis ketat dan tertutup. Karakter lokal atau pluralisme memiliki berbagai bahasa dan cara pemahaman yang berbeda, sehingga BAHASA merupakan tantangan bagi filsafat.
3.      Keadaan modernisasi yang menjadi salah satu hal  yang menjadi tantangan dalam mengajar filsafat.
4.      Masih berkembang anggapan bahwa filsafat tidak membawa apa-apa bagi kepentingan manusia atau masyarakat pada umumnya. Bahwa filsafat hanya milik para filsuf dan mahasiswa filsafat.

III.             Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disumpulkan bahwa dengan belajar filsafat kita dapat berpikir secara luas dan tidak terbatas, dan dapat memahami segala sesuatu secara menyeluruh. Filsafat  mengajarkan kita untuk lebih  mendidik dan membangun diri supaya pemahan kita tentang sesuatu itu menjadi luas dan itu sangat penting di dalam kehidupan kita. Namun dibalik manfaat nya yang begitu besar ada juga tantangan dalam mengajar filsafat ini, walaupun begitu mengajar dan belajar filsafat ini sangat berguna dan bermanfaat. 

IV.             Daftar Pustaka
Bakthiar, Amsal, Filsafat Agama, Jakarta : Logos, 1997
Hardiman, Budi., Filsafat Melampauin Modernitas dan Positivisme, Yogyakarta: Kanisius, 2003
Suseno, Fransz Magnis, Bersifatlah dari Konteks Jakarta : Gramedia Pustaka,1992
Salam, H. Burhanuddin, Pengantar Filsafat, Jakarta : PT. Bina Aksara, 1998
Bambang Sugiharto I., Postmodernisme: tantangan bagi filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1996
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2007


[1] ...Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 2007), 217
[2] Amsal Bakthiar, Filsafat Agama, (Jakarta : Logos, 1997), 7
[3] Fransz Magnis-Suseno, Bersifatlah dari Konteks,( Jakarta : Gramedia Pustaka,1992), 18
[4] Budi Hardiman, Filsafat Melampauin Modernitas dan Positivisme, (Yogyakarta: Kanisius, 2003),12-13
[5] H. Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, ( Jakarta : PT. Bina Aksara, 1998), 112-114
[6] I. Bambang Sugiharto, Postmodernisme: tantangan bagi filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), 55

No comments:

Post a Comment

Khotbah semptember 2020

 Minggu, 6 September 2020, 13-Set Trinitatis Tema : Manusia Tidak Untuk Diperjual-belikan Ev : Matius 27: 1-10 Pengantar Era globalisasi...