Nama : Johannes Nababan
Mata Kuliah : Pengantar Filsafat
Manfaat Mengajar Filsafat
I.
Pedahuluan
Sesuatu
hal yang ideal atau sempurna dan memiliki makna yang tinggi adalah berasal dari
pemikiran yang mendalam dan membutuhkan proses dalam pelaksanaannya. Filsafat
merupakan suatu cara berpikir yang akan membawa kita kepada pandangan yang luas
dan akan memberikan maanfaat bagi kehidupan kita. Unutk itu dalam sajian ini
kami para penyaji akan memaparkan bagaimana manfaat mengejar filsafat itu,
semoga sajian ini bermanfaat bagi kita semua. Tuhan Yesus Memberkati.
II.
Pembahasan
2.1.Pengertian Filsafat
Filsafat
menurut KBBI adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal dan budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya, atau juga dapat diartikan
sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan.[1] Fisafat
dalam bahasa inggris yaitu Philosipy, filsafat
dapat dijabarkan dari bahasa Yunani: Philosopia yang terdiri dari dua kata philos (cinta) dan sophos (hikmat kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan). Jadi
filsafat itu berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of wisdom).[2]
Menurut Aristoteles filsafat dimulai dengan suatu “Tahuma” (rasa kagum) yang
timbul dari suatu “Aporia” yaitu kesulitan yang dialami dalam
percakapan-percakapan yang saling kontradiski, filsafat mendidik manusia untuk
mendekati masalah-masalah dasar yang dihadapinya secara terbuka, mendalam,
sistematis, kritis dan tidak berdasarkan opriori atau prangsangka : tidak
secara dogamatis atau ideologis, mealinkan secara rasional dan argumentatif.[3]
Filsafat adalah ilmu yang tak terbatas karena tidak hanya menyelidiki suatu
bidang tertentu dari realitas yang tertentu saja, filsafat senantiasa
mengajukan pertanyaan tentanng seluruh kenyataan yang ada.
2.2.Pentingnya Mengajarkan
Filsafat
Filsafat
tidak bermaksud menjawab semua pertanyaan mendalam manusia dan tidak bermaksud
menentukan bagaimana manusia harus hidup. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa
studi filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani
pertanyaan-pertanyaan mendasar manusia. Artinya, filsafat menawarkan
metode-metode mutakhir untuk menangani masalah-masalah mendalam manusia tentang
hakekat kebenaran dan pengetahuan, baik biasa maupun ilmiah, tentang
tanggungjawab dan keadilan, oleh karena itu maka pentinglah mengajar filsafat.[4]
2.3.Manfaaat Mengajar
Filsafat[5]
1. Dengan
berfilsafat kita lebih menjadi manusia, lebih mendidik dan membangun diri
sendiri.
2. Pelajaran
filsafat mengajar dan melatih kita memandang dengan luas, jadi menyembuhkan
diri kepicikan dari “Aku-isme dan Aku sentrisme”.
3. Dari
pelajaran filsafat kita diharapakan menjadi orang yang dapat berpikir sendiri.
4. Memberikan
dasar-dasar pengetahuan kita memberikan pandangan yang synstesis pula sehingga
seluruh pengetahuan kita merupakan kesatuan.
5. Hidup
kita dipimpin oleh pengetahuan kita. Sebab itu mengetahui kebenaran-kebenaran
yang terdasar berarti mengetahui dasar-dsar hidup kita sendiri. Hal ini akan
nampak betul terutama dalam Etika.
6. Khususnya
bagi seorang pendidik. Filsafat mempunyai kepentingan istimewa kerena
filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang
mengenai manusia seperti misalnya : ilmu mendidik, sosiologi, ilmu jiwa dan
sebagainya.
7. Filsafat
membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa adanya.
8. Filsafat
membantu kita mengerti tentang dunia kita, karena filsafat mengajarkan pada kita
bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
9. Filsafat
memberi bekal kepada kita untuk memperhatikan pandangan kita sendiri dan
pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang bisa mendorong kita
menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi filsafat juga
memberikan kita cara-cara berpikir baru dan yang kebih kreatif dalam menghadapi
masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan dengan cara lain. Kemampuan
berpikir secara jernih, nalar secara logis dan mengajukan dan nilai-nilai
argumen menolak asumsi yang diterima begitu saja dan pencarian akan
prinsif-prinsif pemikiran dan tindakan yang koheren semua ini merupakan hasil
dari berlajar filsafat.
10.
Mengajarkan cara
berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
11.
Sebagai alat mencara
kebenaran dari segala fenomena yang ada.
12.
Filsafat memberikan
nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu.
13.
Filsafat memberikan
petunjuk dengan metode pemikiran reflektif dan penelitian penalaran supaya
manusia dapat menyerasikan antara logika, rasio, pengalaman, dan agama dalam
usaha pemenuhan kebutuhan.
14.
Menjadi sumber
inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu
sendiri, seperti ekonomi,politik,hukum dan sebaginya.
2.4.Tantangan Mengajar
Filsafat[6]
1. Filsafat
selalu mempersoalkan atau berambisi untuk menggarap proyek “transendental”,
yaitu impiannya menemukan “syarat-syarat terdasar”. Ambisi inilah yang
menyebabkan filsafat selalu terperangkap dalam paradoks dirinya sendiri,
sehingga filsafat sulit untuk sungguh-sungguh bersifat argumentatif.
2. Bahasa
menjadi salah satu hal yang juga menjadi tantangan dalam mengajar filsafat,
karena sulit membangun kosakata yang logis ketat dan tertutup. Karakter lokal
atau pluralisme memiliki berbagai bahasa dan cara pemahaman yang berbeda,
sehingga BAHASA merupakan tantangan bagi filsafat.
3. Keadaan
modernisasi yang menjadi salah satu hal
yang menjadi tantangan dalam mengajar filsafat.
4. Masih
berkembang anggapan bahwa filsafat tidak membawa apa-apa bagi kepentingan
manusia atau masyarakat pada umumnya. Bahwa filsafat hanya milik para filsuf
dan mahasiswa filsafat.
III.
Kesimpulan
Dari
pemaparan diatas dapat disumpulkan bahwa dengan belajar filsafat kita dapat berpikir
secara luas dan tidak terbatas, dan dapat memahami segala sesuatu secara
menyeluruh. Filsafat mengajarkan kita untuk
lebih mendidik dan membangun diri supaya
pemahan kita tentang sesuatu itu menjadi luas dan itu sangat penting di dalam
kehidupan kita. Namun dibalik manfaat nya yang begitu besar ada juga tantangan
dalam mengajar filsafat ini, walaupun begitu mengajar dan belajar filsafat ini
sangat berguna dan bermanfaat.
IV.
Daftar
Pustaka
Bakthiar,
Amsal, Filsafat Agama, Jakarta :
Logos, 1997
Hardiman,
Budi., Filsafat Melampauin Modernitas dan
Positivisme, Yogyakarta: Kanisius, 2003
Suseno,
Fransz Magnis, Bersifatlah dari Konteks Jakarta
: Gramedia Pustaka,1992
Salam,
H. Burhanuddin, Pengantar Filsafat,
Jakarta : PT. Bina Aksara, 1998
Bambang
Sugiharto I., Postmodernisme: tantangan
bagi filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1996
Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2007
[1] ...Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 2007), 217
[2] Amsal Bakthiar, Filsafat Agama, (Jakarta : Logos, 1997),
7
[3] Fransz Magnis-Suseno, Bersifatlah dari Konteks,( Jakarta :
Gramedia Pustaka,1992), 18
[4] Budi Hardiman, Filsafat Melampauin Modernitas dan
Positivisme, (Yogyakarta: Kanisius, 2003),12-13
[5] H. Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, ( Jakarta : PT. Bina
Aksara, 1998), 112-114
[6] I. Bambang Sugiharto, Postmodernisme: tantangan bagi filsafat,
(Yogyakarta: Kanisius, 1996), 55
No comments:
Post a Comment