Proposal
Karya Ilmiah (Skripsi) Penelitian Kepustakaan
I.
Pendahuluan
Banyak
hal yang harus di perhatikan dalam menyusun hasil penelitian menjadi sebuah
karangan berbentuk Skripsi terutama langkah-langkah pembuatannya. Kali ini kami para penyaji ingin memamparkan bagaimana
dan seperti apa langkah-langkah pembuatan Proposal Karya Ilmiah ini. Semoga pemaparan ini dapat menambah wawasan
dan pengertahuan bagi kita semua.
II.
Isi
2.1. Pengertian Skripsi
Skripsi adalah suatu karya Tulis ilmiah, berupa paparan tulisan
hasil Penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dalam suatu bidang ilmu tertentu.[1] Skripsi adalah suatu karya
ilmiah yang berisi hasil Penelitian Kepustakaan (Library Research) maupun
penelitian lapangan (Field Research) yang dilakukan oleh seorang mahasiswa
sebagai salah satu syarat Akademik untuk memperoleh gelar Kesarjanaan.[2] Oleh sebab itu Skripsi
merupakan salah-satu syarat yang dibutuhkan atau Tugas akhir dari seorang
Mahasiswa/i yang ingin memperoleh suatu Gelar yang ingin dicapai oleh Mahasiswa/i
2.2.
Tujuan penulisan Skripsi[3]
Adapun
tujuan penulisan yaitu :
a. Sebagai
kegiatan penelitian, melalui penulisan Skripsi disertai mahasiswa
mendemonstrasikan pengetahuannya secara ilmiah sesuai dengan bidangnya.
b. Menghasilkan
karya ilmiah yang memuat buah pikiran mahasiswa yang cukup bernilai untuk
disampaikan dan diketahui oleh pihak lain.
c. Membentuk
kemampuan mahasiswa untuk berteologi secara actual dan kontekstual.
2.3.
Langkah-langkah membuat Proposal Karya Ilmiah (Skripsi)
2.3.1.
Bentuk
dan Isi[4]
Bentuknya
harus berisikan :
a. Judul
b. Latar
belakang masalah (minimal 5-15 halaman)
c. Indentifikasi
masalah
d. Perumusan
masalah
e. Hipotesa
khusus untuk yang menggunakan metode penelitian di lapangan
f. Manfaat
dan tujuan penulisan
g. Daftar
isi
h. Abstraksi
minimal 2 lembar
i.
Kepustakaan utama minimal 50 judul
2.3.2.
Sistematika
2.3.2.1. Awal (Pedahuluan)
Bagian
awal terdiri dari:
1. Halaman
judul
Halaman
judul merupakan halaman pertama skripsi yang mencantumkan judul skripsi, nama
mahasiswa, nomor induk, pengajuan skripsi untuk jenjang kesarjanaan yang hendak
di capai. Nama lembaga perguruan tinggi, tempat dan waktu penyelesaian skripsi.
2. Halaman
pengesahan
a. Berisikan
tanda persetujuan skripsi yang ditandatangani oleh dosen pembimbing dan
disetujui oleh ketua STT dan Ketua Prodi.
b. Berisikan
lembaran pengesahan skripsi, yang memuat data tanggal pelaksanaan ujian
Skripsi, dan di tandatangani oleh dosen pembimbing dan dosen penguji.
c. Berisikan
surat pernyataan bahwa karya tulis tersebut tidak plagiat.
3. Prakata
atau kata pengantar
Prakarta
atau kata pengantar memuat isi hati penulis yang bersifat pribadi dan informal
tanpa memasukkan materi skripsi, yang panjangnya 2-3 halaman.
4. Abtraksi
Abtraksi
berisikan uraian singkat tentang skripsi, yang menjadi gambaran isi.Abtraksi
maksimal 2 halaman.[5]
5. Daftar
isi
Bagian ini merupakan daftar kandungan sebuah buku yang dapat
ditelusuri hingga ke bagian halaman, mencakup daftar bagian bab atau turunannya
dari isi buku, dan apabila ada daftar pendukung lainnya, seperti daftar tabel,
gambar, dan ilustrasi pada halaman sampul sampai dengan halaman penutup buku.[6]
6. Daftar
Singkatan
7. Daftar
tabel (bila ada)
8. Daftar
gambar (bila ada)
9. Daftar
lampir (bila ada)
2.3.2.2. Inti
Pada umumnya bagian ini diawali dengan
deskripsi tentang masalah umum dan khusus yang diteliti serta deskripsi tentang
nilai pentingnya penelitian yang dilakukan.[7] Bagian ini terdiri dari:
1.
Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdiri dari:
1.1. Latar Belakang Masalah
Empat komponen latar
belakang masalah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: [8]
a.
Adanya gejala tentang
permasalahan yang akan diteliti.
b.
Relevansi dan intensitas
pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek ilmu (teknik, sosial, ekonomi,
budaya, politik, seni, agama) dengan segala akibat yang ditimbulkannya.
c.
Keserasian pendekatan
metodologis yang digunakan.
d.
Gambaran kegunaan hasil
penelitian.
Dari pihak peneliti,
pengungkapan bagian ini dapat didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
a.
Tentang topik yang diteliti,
apa-apa saja informasi yang telah diketahui, baik teoretis maupun faktual;
b.
Berdasarkan informasi yang
diperoleh, adakah ditemukan adanya permasalahan.
c.
Dari permasalahan yang dapat
diidentifikasi, bagian mana yang menarik untuk
diteliti;
diteliti;
d.
Apakah mungkin secara teknis masalah itu
diteliti.
1.2. Indentifikasi Masalah
Indentifikasi masalah berisi
pokok-pokok permaslahan yang berkaitan dengan latar belakang masalah.
1.3. Pembatasan masalah
Bagian ini berisikan batasan
penelitian (skopa) agar tidak terlalu luas dan tidak pula terlalu sempit.Bagian
ini maksimal terdiri empat alinea.[9]
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah harus dapat
menyimpulkan masalah-masalah yang ada, dan dipilih salah satu atau beberapa
masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian skripsi ini. Masalah yang akan
diajukan hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas,
untuk menambah ketajaman masalah. Rumusan masalah harus relevan dengan Latar
Belakang Masalah.[10]
1.5.Hipotesis
Bagi skripsi, dengan studi
lapangan hipotesa dimasukkan dalam bab II, sesudah uraian teoritis dan kerangka
konseptual. Bagi skripsi, dengan studi kepustakaan tanpa hipotesa berisi
pernyataan kenyakinan yang bersifat sementara namun menjadi pengarah dan
keseluruhan penelitian.Hipotesis merupakan jawaban terhadap pertanyaan oleh
penelitian terhadap data.Untuk bagian ini cukup satu alinea, tanpa harus
mencantumkan kutipan pendapat para ahli tentang arti atau definisi hipotesis.
1.6. Tujuan dan manfaat
penelitian
Tujuan penulisan dirumuskan
dengan spesifik, konkrit berdasrkan kejelasan masalah dan pertanyaan dengan
kata kerja yang tepat, seperti “menjelaskan”, “membandingkan”, “menguraikan”,
“memaparkan”. Bagian ini cukup satu alinea.Di bagian ini juga harus di jelaskan
makna dan kontribusi yang di harapkan dan hasil studi bagi pengemban ilmu
teologi, gereja dan masyarakat serta untuk diri sendiri.
1.7. Metode dan prosedur
penelitian
Bagian ini menjelaskan metode yang digunakan.Metode ini dapat
bersifat deskriptif (literature, survey, etnografis, studi kasus), historis
(data masa lalu misalnya, gereja, dogmatika) dan korelasional (melihat relasi
dan beberapa variabel). Mahasiswa harus mengerti mengapa ia memilih suatu
metode dan bagaimana mengoperasionalkan metode yang dipilih. Opersionalisasi
metode itu dinamakan teknik atau prosedur atau langkah penelitian yang terdiri
dari : pengumpulan data, penetapan sample, perumusan instrument dan
penganalisaan data.
1.8. Definisi istilah
Bagian ini menjelaskan
istilah dalam judul dan yang muncul di dalam tulisan (laporan hasil studi),
agar tidak menimbulkan penafsiran yang keliru.
1.9.Sistematika penulisan
Bagian ini menjelaskan
bagaimana laporan penelitian atau diungkapan.
2.
Bab-bab bahasan utama
Bahasan utama ini merupakan
bagian yang paling penting dan dapat terdiri dari beberapa bab, tergantung dan
luasnya pokok bahan skripsi. Dua bagian utama dalam bahsan ini adalah bab
uraian teori/dan telah pustaka dan uraian empiric atau hasil penelitian.
a.
Bab uraian teori dan atau
telaah pustaka
Bab ini adalah bab yang mengetengahkan teori-teori ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan maslaah yang di teliti. Teori-teori mencakup
pula hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dalam
bidang yang sama yang telah diakui keabsahannya.
b.
Bab uraian empiric atau
hasil penelitian
Bab ini adalah bab yang menyajikan data yang diperoleh dan
penelitian serta menganalisanya. Pada umumnya, bagian ini dipisahkan atas :
1.
Bab gambaran umum objek
penelitian dan,
2.
Bab analisis data[11]
2.3.2.3. Referensi
Bagian
referensi biasanya terdiri dari :
1. Daftar
pustaka
Yang
dimaksud dengan daftar pustaka adalah suatu daftar yang terinci dan sistematis
menurut abjad semua karya ilmiah yang digunakan baik secara langsung maupun
tidak langsung.Daftar pustaka yang dimaksud adalah dalam bentuk media cetak dan
media elektronik (Data Base Internet).
2. Lampiran
Yang termasuk dalam
lampiran ialah: Formulir Surat Keterangan, daftar pertanyaan, daftar angket,
contoh-contoh peraturan, akte perjanjian anggaran rumah tangga dan sebagainya
atau kutipan yang melampaui setengah halaman, peta wilayah lampiran II dan
seterusnya. Lampiran harus dibatasi.
3. Indeks
(Jika ada)
Jika
terdapat banyak istilah asing atau bahasa daerah, perlu disusun indeks
istilah.Indeks disusun secara alpabets agar muda dicari.
Untuk
surat dan tempat penelitian dan Curiculum Vitae ditempatkan di halaman terakhir
skripsi.
2.3.2.4. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan intepretasi.
Simpulan ini harus terlebih dahulu dibahas dalam bagian Pembahasan sehingga apa
yang dikemukakan dalam bagian Simpulan tidak merupakan pernyataan yang muncul
secara tiba-tiba. Cara penulisan/pembahasan dirumuskan dalam bentuk pernyataan
secara ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi
yang disampaikan dalam simpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas
pendapat lama, pengukuhan pendapat lama, atau menumbangkan pendapat lama
sebagai jawaban atas tujuan. Saran tidak merupakan pernyataan yang muncul
tiba-tiba akan tetapi merupakan kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran
yang dapat menyangkut aspek operasional, kebijakan, ataupun konseptual. Saran
hendaknya bersifat konkret, realistis, bernilai keilmuan dan/atau praktis,
serta terarah (disebut saran tindak).Apabila peneliti tidak mengajukan
saran/rekomendasi atas dasar simpulan hasil penelitian, judul Bab V ini adalah
simpulan.[12]
2.4.
Teknik Pengetikan
Adapun syarat-syarat pengketikan yaitu :
a. Skripsi
di ketik : pada kertas
putih A4
b. Diketik
: 2 spasi
Jenis font :
Times New Roman
Teks :
Font size 12
Judul Utama :
Font size 18-20
Sub judul :
Font size 16
Yang lainnya :
Font size 14
c. Batas
ketikan
Atas :
2,5 cm Kiri : 3 cm
Bawah :2,5
cm Kanan : 2 cm
d. Nomor
halaman dituliskan pada sudut kana atas, dengan :
1. Angka
latin (i, iv, vii, ix, dst) untuk halaman : kata pengantar, daftar isi, daftar
singkatan, daftar table. Untuk halaman judul tidak usah diberi nomor.
2. Angka
arab mulai dan bagian inti sampai bagian referensi.
e. Pengaturan
jarak spasi
1. Pengketikan
1 spasi untuk kutipan langsusng yang lebih dari 3 baris dan masuk ke dalam 5
ketikan (sekali tabulasi)
2. Pengketikan
2 spasi untuk seluruh naskah
3. Pengketikan
3 spasi untuk :
-
Antara nomor bab dengan judul bab
-
Anatara judul bab dengan baris pertama
dari bab itu
-
Antara judul anak bab dengan baris di
atas bab di bawahnya.
2.5.Cara
Merujuk Kepustakaan
Dalam mencatat kutipan
dan sumber yang digunakan, penulis harusmemilih dan menentukan salah satu cara
di bawah ini:
1. Catatan
Kaki
a. Catatan
kaki berfungsi sebagai catatan tambahan untuk memberikan penjelasan
b. Penulisan
footnote harus dicantumkan sumber kutipan dengan jelas (nama pengarang dan
marga, judul buku, penerjemah, editor atau penyunting (bila ada) kota, penerbit,
tahun terbit dan nomor halaman). Dan kata “hlm” (untuk halaman tidak ditulis
lagi). Misalnya Adrian Johns, The Nature
of the Book: Print and Knowledge in the Making (Chicago: University of
Chicago, 2002), 163.
c. Nama
pengarang diketik sesuai dengan yang terdapat pada sampul buku (tanpa
mencantumkan gelar). Untuk buku yang ditulis oleh lebih dari satu orang
pengarang, semua nama-nama harus disebutkan dengan menggunakan nama sesuai yang
tercantum pada buku tersebut.
d. Judul
karangan harus ditulis lengkap sesuai aslinya dan dengan huruf miring/ italic. Kapitalisasi judul karangan sesuai dengan
yang berlaku secara umum yaitu setiap permulaan kata digunakan huruf capital
(huruf besar), kecuali kata-kata penghubung (partikel) yang tidak terletak pada posisi awal misalnya: di, ke,
dan, untuk, dengan, dan sebagainya. Di antara nama pengarang dan judul karangan
disekat dengan tanda koma, sedangkan seluruh karangan tidak perlu ditutup
dengan tanda baca apapun.
e. Data
penerbitan terdiri dari:
1) Kota
tempat karangan diterbitkan, diikuti oleh titik dua (:)
2) Nama
penerbit dan disusul dengan tanda koma (,)
3) Tahun
penerbitan dibubuhkan tanda koma dan kemudian langsung nomor halaman tanpa
memisahkan hlm. Dan ini termasuk juga untuk buku yang berbahasa asing.
4) Informasi
sumber yang tidak lengkap atau hilang dapat dibuat sebagai berikut:
a) Jika
tidak ada nama pengarang, maka langsung saja diketik judul karangan.
b) Jika
tidak terdapat kota tempat karangan diterbitkan, diketik singkatan n.p. (dan
kota no place), untuk buku berbahasa Indonesia diketik t.t.p. (dan kata tanpa tempat
terbit)
c) Jika
tidak terdapat nama penerbit diketik
n.p. (dan kata no publisher); unntuk buku berbahasa Indonesia diketik
t.p. (dan kata tanpa penerbit).
d) Jika
tidak terdapat tahun penerbitan, cukup diketik: n.d (dan kata date), untuk buku
berbahasa Indonesia diketik t.th. (dan kata tan pa tahun).
e) Jika
tidak terdapat nomor halaman diketik n.pg (dan kata no page), untuk buku
berbahasa Indonesia diketik: t.n.h. (dan kata tanpa nomor halaman).
5) Catatan
kaki untuk kutipan dan kutipan ada dua cara yang dapat ditempuh yakni:
a) Jika
yang diutamakan adalah sumber asli, maka sumber asli itulah yang didahulukan
dan diketik sesuai ketentuan yang berlaku bagi pembuatan catatan kaki, kemudian
sesudah nomor halaman dibubuhkan tanda koma dan disusul dengan kata: dikutip
oleh. Dan sistem ini berlaku juga sekalipun buku-buku yang berbahasa asing.
b) Jika
yang hendak ditekankan adalah penulis dan buku sumber yang digunakan dan bukan
sumber asli, maka pengetikannya harus dibalikkan dan petunjuk di atas. Dan
untuk buku yang berbahasa Indonesia maupun asing cukup dengan menyebut
“mengutip”.
2. Menyingkat
catatan kaki hanya dapat dilakukan untuk informasi ke dua dan seterusnya. Sedangkan
untuk informasi pertama harus ditulis lengkap sesuai ketentuan yang berlaku
bagi pembuatan catatan kaki. Ada 2 cara menyingkat dengan menggunakan istilah
Latin sebagai berikut:
a. Ibid dari
kata “ibidem” yang berarti di tempat yang sama/ ibid digunakan apabila sumber
kutipan pertama segera diikuti dengan kutipan berikut yang sumbernya sama
(tanpa diselingi sumber kutipan lain), terdapat pada halaman yang sama, maka
harus diikuti nomor halaman.
b. Selama
ini kita menggunakan Op. cit atau “opera citato” jika kutipan berasal dari
sumber yang pernah dikutip, tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain.
Namun sekarang sebaliknya kia menggunakan model pengutipan yang terbaru yaitu
bila kutipan dikutip untuk kedua kalinya dan telah diselingi kutipan yang lain
maka langsung dituliskan nama marga (nama kedua) dan kemudian dituliskan judul
ringkasan dan diikuti langsung dengan nomor halaman. Misalnya Warren, The Purpose, 133
2.6.
Daftar Pustaka
Daftar
pustaka atau bibliografi adalah suatu daftar yang terperinci dan sistematis mengenai
buku, artikel, dari majalah atau surat kabar, jurnal, bulletin, terbitan
berkala, hasil penelitian, dan sebagainya yang ditelaah untuk menyusun skripsi
yang bersangkutan. Untuk bahan bacaan yang berupa artikel dalam majalah dan
surat kabar, kamus dan ensiklopedi, jika jumlahnya sedikit, dapat di daftar menjadi
satu dengan daftar buku. Jika jumlahnya banyak maka buku-buku dibuat daftar
sendiri, majalah, dan surat kabar dibuat sendiri, demikian pula untuk kamus dan
ensiklopedi.
Daftar pustaka harus disusun secara
aflabetis, dimulai dengan nama keluarga, nama pertama penulis, judul buku,
edisi (penerjemahan kalau ada) baru ikuti oleh kota, penerbit dan tahun
penerbitnya. Misalnya:
Interview atau wawancara:
Bila informasi
di peroleh lewat wawancara atau interview maka penulisnya sebagai berikut :
Hary Paul, wawancara yang dilakukan oleh
penulis, Medan, 3 April 2010
Sumber data base
internet :
Sumber atau
informasi yang dikutip dari internet, maksimal 25% dari daftar pustaka dan cara
pengutipannya adalah sebagai berikut :
Nama pengarang dan nama keluarga
(bila ada), diikuti “judul artikel” (bila ada dalam tanda kutip) dan kemudian
mengutip semua sumber yang ada, dan terakhir mencantumkan kapan data itu
diakses serta tanpa garis bawah.
Jika informasi dikutip dari majalah,
ensiklopedi, jurnal, dan surat kabaratau informasi lainnya, maka pengutipannya
dibuat sebagai berikut:
Nama
pengarang dan nama keluarga, judul artikel, judul buku/jurnal atau ensiklopedi,
editor, nama kota, penerbit dan tahun penerbit. Misalnya :
J.S.
Wright, “Rasuk, Kersukan” dalam Ensiklopedi
Alkitab Masa Kini Jilid II M-Z, J.D. Douglas (penyunting) (Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih OMF, 1995)
III.
Kesimpulan
Dari pemaparan
di atas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah itu adalah karya tulis yang
menyajikan gagsan, deskripsi, atau pemecahan maslah secara sistematis,
disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku, serta
didukung oleh fakta teori, dan bukti-bukti empiric. Salah satu bentuk karya
ilmiah ini adalah skripsi yaitu karya ilmiah yang berisi hasil penelitian. Dan
dalam penulisan skripsi sangat diperlukan bagaimana ketentuan penulisan skripsi
agar lebih mudah dalam mengerjakan skripsi.
[1] Ganjar Kurnia, Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi,
(Bandung: Universitas Padjadjaran
2011), 1
2011), 1
[2]…., Katalog Edisi 2012 STT Abdi Sabda, (Medan: STT-Abdi Sabda, 2012), 180
[3]…., Katalog Edisi 2012 STT Abdi Sabda, 180
[4]…., Katalog Edisi 2012 STT Abdi Sabda, 182
[5]…., Katalog Edisi 2012 STT Abdi Sabda, 184
[6] …. Pedoman Karya Tulis Ilmiah,( Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
2012),11
[7] Ganjar Kurnia, Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi,
9
[8] Ganjar Kurnia, PedomanPenyusunan dan Penulisan Skripsi, 10
[9] …., Katalog Edisi 2012 STT Abdi Sabda, 184
[10] Tim Dosen STMIK AMIKOM, Panduan
Teknis Proposal dan Laporan Skripsi, ( Yogyakarta: STMIK Amikom, 2014), 8
[11] …., Katalog Edisi 2012 STT Abdi Sabda, 184-185
[12] Ganjar Kurnia, Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi, 13